Beli gitar di toko UJI77 Mendapatkan Hadiah Saldo Yang Lumayan Banyak

Rp. 10.000
Rp. 100.000 -90%
Kuantitas

Gitar Pertama, Harapan Baru

Nama cowok ini Aldi. Bukan musisi, bukan juga konten kreator. Dia cuma seorang barista di sebuah kedai kopi kecil di kotanya. Tapi jauh di lubuk hatinya, Aldi punya mimpi yang nggak pernah benar-benar padam: pengen bisa main gitar dan bikin lagu sendiri.

Selama bertahun-tahun, dia cuma bisa nabung sedikit demi sedikit dari tip pelanggan. Sampai akhirnya, di satu hari Minggu pagi yang cerah, dia putuskan untuk beli gitar pertama dari sebuah toko online lokal yang sedang promo. Nggak ada ekspektasi lebih, hanya ingin akhirnya bisa belajar main lagu-lagu kesukaannya. Tapi yang terjadi setelah itu justru di luar dugaan.

Kejutan Tak Terduga dari Sebuah Transaksi

Beberapa hari setelah gitar itu sampai di rumah, Aldi dapet notifikasi dari toko yang bilang dia termasuk salah satu pembeli beruntung. Katanya, dia dapat saldo belanja digital sebagai bentuk apresiasi. "Gue pikir cuma gimmick doang, eh pas dicek beneran masuk saldonya," cerita Aldi sambil ketawa.

Saldo itu jumlahnya nggak main-main. Buat Aldi yang tiap harinya ngitung pengeluaran sampai ke recehan, ini seperti dapat bonus akhir tahun di luar jadwal. Tapi alih-alih dipakai foya-foya, dia justru pakai hadiah itu buat beli alat pendukung: stand gitar, tuner, dan bahkan mic kecil buat rekam suara. "Gue anggap ini sebagai dukungan semesta," katanya.

Belajar Otodidak dengan Gaya Unik

Menariknya, Aldi nggak belajar gitar dari kursus atau guru. Dia justru belajar dari video-video pendek dan... lewat telinga. Setiap malam setelah pulang kerja, dia duduk di balkon kecil kosannya, buka playlist lagu lawas, dan coba cari-cari nada dasarnya.

Ia juga punya kebiasaan unik: sebelum belajar, dia selalu nulis satu kalimat afirmasi di kertas kecil, tempel di tembok kamar. Kalimat seperti "Hari ini gue makin jago satu chord" atau "Lagu ini pasti bisa gue mainin minggu depan". Kata Aldi, itu semacam penyemangat diri sendiri. Dan perlahan-lahan, jari-jarinya mulai terbiasa menari di atas senar gitar.

Dari Balkon Kosan ke Dunia Digital

Dengan modal gitar dan mic seadanya, Aldi mulai coba unggah potongan video cover ke media sosial. Awalnya cuma buat seru-seruan. Tapi yang nggak disangka, banyak temannya yang ngasih semangat dan minta lagu request. Beberapa bahkan kasih tip digital sebagai bentuk apresiasi.

"Gue nggak nyangka dari gitar dan saldo hadiah itu, gue bisa mulai sesuatu yang bikin gue senyum tiap hari," katanya. Sekarang, Aldi rutin upload dua kali seminggu, dan saldo tip-nya pelan-pelan jadi tambahan penghasilan. Tapi yang lebih penting, kepercayaan dirinya tumbuh—bukan cuma sebagai barista, tapi sebagai seseorang yang berani hidupin mimpinya.

Refleksi: Mimpi Kecil Bisa Jadi Langkah Besar

Kisah Aldi ngajarin kita kalau kadang hal-hal kecil yang kita lakukan dengan niat tulus bisa membuka pintu-pintu yang tak kita sangka. Gitar yang dibelinya bukan cuma alat musik, tapi jembatan menuju versi dirinya yang lebih percaya diri dan berani mengekspresikan diri.

Dan hadiah saldo? Itu cuma bonus. Hadiah sebenarnya datang dari kesungguhan dan konsistensinya sendiri. Karena dalam hidup, keberuntungan mungkin bisa datang kapan saja, tapi hanya mereka yang siap dan mau bergeraklah yang bisa benar-benar memanfaatkannya.

@MPOTURBO